Pernah mendengar prosessor bernama Snapdragon? Kalau familiar dengan nama ini, kamu mungkin sedang memegangnya sekarang. Nama tersebut kerap disebut-sebut sebagai pemain jagoan smartphone, terutama bila membicarakan prosessor. Reputasi namanya mungkin seperti Intel di dunia PC Desktop dan laptop.
Kabarnya prosessor tersebut bakal coba-coba melangkah ke dunia asing yang tidak pernah disapa sebelumnya, yakni dunia laptop. Sederhananya: Snapdragon sedang mencoba untuk menjadi bagian integral dari laptop Windows 10.
Selama beberapa tahun terakhir, Microsoft dan sejumlah vendor OS lain sedang berusaha mencari tahu bagaimana supaya sistem operasi Windows berjalan pada chipset selain yang sudah tersedia di platform X86, yang saat ini diproduksi oleh raksasa Intel dan AMD. Pekerjaan itu tentu tidak mudah bagi mereka, namun bagi konsumen seperti kita, apa yang mereka lakukan adalah berita bagus.
Apa yang dikerjakan oleh Microsoft sebetulnya mengandung harapan khusus. Ketika platform Windows diperluas ke ranah prosessor yang biasanya digunakan di perangkat mobile, maka harapan yang muncul kemudian adalah pemangkasan harga besar-besaran. Selain itu ada juga harapan tentang sistem yang lebih mudah diakses dibandingkan dengan laptop standar yang tersedia di pasaran sekarang.
Apa yang dilakukan oleh Microsoft sedikit demi sedikit kelihatan wujudnya. Sebagaimana dilaporkan oleh NDTV, Microsoft pada selasa (5/12) lalu mengumumkan PC pertama yang menyandang gelar “always connected”, di mana perangkat tersebut dijalankan pada basis prosessor ARM-Qualcomm SoCs serta sistem operasi WIndows. Dua merk seperti HP dan Asus beruntung menjadi yang terpilih, dan keduanya ditawarkan dengan fitur bawaan seperti konektivitas LTE serta daya hidup baterai yang lebih lama dibandingkan laptop berbasis X86.
Banyak orang tampak antusias dengan kelahiran bayi perdana itu. Microsoft sendiri menganggap apa yang mereka lakukan sebagai revolusi besar di bidang industri teknologi.
Dua Vendor Laptop yang Beruntung
Asus NovaGO menjadi sebuah laptop convertible pertama yang memiliki fitur Gigabit LTE. Baterai 52W yang dibenamkan ke dalam bodinya diklaim mampu bertahan selama 22 jam dalam pemakaian normal.
Yang kedua adalah HP Envy X2, yang juga adalah sebuah laptop convertible dengan kemampuan hidup selama 20 jam pemakaian. Sama seperti saudara jauhnya itu, konektivitas 4G LTE dibenamkan ke dalamnya. Yang menjadikan mereka berdua sama adalah: keduanya sama-sama menjalankan Windows 10 S dan memanfaatkan modem Qualcomm Snapdragon X16 LTE.
Sebelum memejamkan mata membayangkan seperti apa bentuk mereka berdua, ada baiknya kamu memeriksa spesifikasi di bawah ini.
- Asus NovaGo
Layar 13.3-inch Full HD, Qualcomm Snapdragon 835 mobile processor, RAM 4/8GB, penyimpanan internal Universal Flash Storage 64/128/256 GB. NovaGo berjalan menggunakan sistem operasi Microsoft Windows 10 S yang memiliki sejumlah fitur baru seperti Cortana, Windows Hello, dan Windows Ink. Opsi lain seperti ketersediaan slot Nano-SIM dan eSIM bakal mewujud di dalam perangkat ini.
2. HP Envy x2
Layar 12.3-inch WUXGA+, Qualcomm Snapdragon 835 mobile processor, RAM 8GB, penyimpanan internal 256GB. Konon katanya HP satu ini akan lebih baik bila digunakan sebagai tablet. Tebalnya sekitar 6.9mm, dengan berat sekitar 0.7 kilogram.
Dua tawaran di atas tentu menarik untuk ditunggu, terutama karena daya tahan baterainya yang jauh lebih baik dibanding kebanyakan laptop berbasis X86. Lalu jangan lupakan juga fitur modem LTE yang tidak ada di dalam laptop jaman sekarang.
Apakah mereka akan mampir ke pasaran Indonesia? Belum diketahui kabar pastinya. Tetapi yang jelas HP sendiri baru akan merilis Envy X2 setidaknya pada tahun 2018 mendatang.
Comments 1