Ada beberapa alasan yang membuat orang gampang jatuh cinta kepada ultrabook. Yang pertama karena ultrabook adalah jenis segar dari genre komputer portabel. Yang kedua karena ultrabook cenderung sangat ramping, seksi, ringan, dan cepat kinerjanya. Dua alasan itulah yang kemudian membuat ultrabook tampil sebagai satu perangkat yang lebih populer dibandingkan laptop biasa.
Meski popularitas ultrabook sedang menanjak, namun bukan berarti laptop menjadi perangkat komputasi yang tidak lagi diminati. Dengan banyaknya produk ultrabook yang beredar di pasaran, beberapa dari kamu mungkin sedang berpikir untuk mengganti laptop dengan sebuah ultrabook. Apakah ini saat yang tepat untuk beralih ke ultrabook?
Mungkin ya, mungkin tidak. Yang jelas, kamu perlu mengenali beda antara ultrabook dan laptop terlebih dulu.
- Ultrabook adalah tipe laptop spesial
Ini adalah satu hal yang perlu diingat siapa saja yang berminat pada perangkat komputasi seperti ultrabook. Dalam banyak hal, ultrabook hadir dengan tampang yang mirip dengan laptop, dan cara kerjanya pun tidak jauh berbeda dengan saudaranya itu. Namun ada sejumlah kriteria yang membedakan antara ultrabook dengan laptop.
Sebuah perangkat ultrabook biasanya ramping (dengan ketebalan sekitar 18mm atau kurang) dan dijual dengan bentang layar maksimum 14-inch. Karena biasanya dibundel dalam platform hardware LUV milik Intel, maka kebanyakan ultrabook hadir dengan penyimpanan internal yang lebih cepat kinerjanya (biasanya yang digunakan adalah tipe SSD atau campuran antara SSD dan HDD).
Sebuah ultrabook berkualitas juga harus memiliki kemampuan untuk beroperasi dalam jangka waktu 5 jam, sekaligus mendukung beberapa macam teknologi seperti Identity Protection atau Anti-Theft Technology.
2. Bagian luar yang lebih ciamik
Kebanyakan produk ultrabook memiliki satu perbedaan besar dibandingkan laptop pada umumnya: mereka lebih tipis dan lebih ringan dibandingkan laptop. Segmen perangkat dengan layar berukuran 13.3-inch, misalnya, biasanya menyajikan ultrabook dengan berat kurang dari 1.3 kilogram dan tebal tidak lebih dari 18mm. Sementara kebanyakan laptop dengan bentang layar sebesar itu dimensinya lebih tebal dan bobotnya lebih besar. Pengecualian bisa dibuat dengan memperhatikan laptop premium yang ditujukan untuk bisnis.
Jadi baik laptop maupun ultrabook sebetulnya berbagi bentuk dan wujud yang serupa satu sama lain. Meski demikian, ultrabook umumnya lebih tipis, lebih kuat performanya, dan mampu bekerja dalam waktu yang lebih lama dibandingkan laptop biasa.
3. Lalu, perhatikan juga soal keyboard
Perhatikan juga bahwa Ultrabook pada umumnya hadir dengan keyboard yang kemampuannya cetek, dikarenakan ruang layout keyboard yang juga lebih sedikit dibandingkan laptop.
Namun ini bukan masalah besar, sebab belakangan banyak ultrabook yang hadir dengan keyboard berkualitas bagus. Dan sebaliknya, banyak juga laptop yang hadir dengan keyboard jelek. Perlu diperhatikan juga bahwa keyboard backlit akan lebih mudah ditemukan pada kebanyakan ultrabook; sementara jenis keyboard serupa hanya bisa ditemukan pada laptop dengan model yang lebih premium.
4. Hardware dan performa
Ultrabook hadir dengan performa yang lebih tajam, berkat kehadiran teknologi ULV yang mendukung performa yang bagus, terutama bila disandingkan dengan penyimpanan yang cepat dan kapasitas RAM yang besar. Meski begitu, platform ULV khas ultrabook sebetulnya dimaksudkan untuk menyeimbangkan efisiensi dan performa.
5. Harga
Ultrabook paling murah biasanya bisa ditebus dengan membayar $400 atau lebih, dan versi ultrabook yang lebih premium biasanya dihargai sebesar $1000 atau lebih. Sementara itu ada banyak laptop yang dihargai dalam rentang harga kurang dari itu.
Jadi pada dasarnya kamu mesti mempertimbangkan dengan baik sebelum beralih ke ultrabook. Pertimbangan utama yang mesti dipikirkan adalah soal harga, yang mungkin bagi sebagian orang terlalu jauh untuk direngkuh.
Di luar hal itu, ultrabook adalah pilihan tepat untuk orang yang mengedepankan gaya dan keseimbangan performa. Sebagai panduan awal, kamu bisa melongok sedikit ke daftar ultrabook yang menjadi acuan kami.