Beberapa minggu silam kami pernah menulis panduan pembelian PC All-in-One. Kami harap kamu belum lupa. Pada dasarnya PC All-in-One menjadi sebuah tipe perangkat desktop PC yang ringkas dan dibuat khusus untuk orang-orang yang ingin menata ruangnya seminimalis mungkin. Nah, HP EliteOne 800 G3 tampak dirangkai untuk tujuan macam itu. Pantaskah dia berada di dalam ruanganmu?
Ketika dirilis, HP Elite One G800 G3 terasa seperti produk PC penuh gaya dan tampak lincah. Produk satu ini menyajikan desain yang kuat dengan bezel tipis, sebuah kamera Windows Hello, dan speaker internal yang setelan tune-nya dipersembahkan oleh Bang & Olufsen (perlu dicatat bahwa speaker internalnya bukan dibuat oleh vendor tersebut).
Pendek kata, HP tampak mendesain produknya itu serupa dengan bahasa desain yang diterapkan lewat produk laptop premium mereka. Dan ya, produk All-in-One tersebut memang terlihat cantik dan tidak bisa dilewatkan begitu saja.
Spesifikasi
Prosessor: Intel® Core i5-7500 (3.4 GHz, up to 3.8 GHz dengan Intel Turbo Boost, 6 MB cache, 4 inti)
Bentang layar: 23.8″ diagonal FHD IPS resolusi Full HD
Grafis: Intel® HD Graphics 630
Penyimpanan internal: 1 TB 7200 rpm SATA
RAM: 4 GB DDR4-2400 SDRAM (1 x 4 GB)
Dimensi keseluruhan: 53.96 x 5.38 x 34.18 cm
Bobot: 6.03 kg
*Disclaimer: Spesifikasi ini merujuk kepada situs resmi HP Indonesia, dan mungkin berbeda di setiap penjual.
Desain dan Layar
Omong-omong, ‘G3’ yang tertulis di merk tersebut mengacu pada generasi ke-3 All-in-One (AIO) PC G800. HP menyebutnya sebagai PC AIO komersial pertama yang didesain ulang, dan merupakan produk pertama yang menawarkan opsi kamera depan ganda. Dengan kamera ini, pengguna bisa menggunakan webcam dengan dukungan infra merah, yang pada dasarnya membantu pengguna untuk login menggunakan Windows Hello.
Satu hal yang kami suka darinya tentu saja ada pada platform AIO yang ditawarkan ke kami. Mesin cantik satu ini disajikan dengan bentang layar sentuh sebesar 23.8-inch resolusi Full HD dan merupakan tipikal non-glare. Bezelnya sangat tipis, dengan bagian bawah bezel yang lebih tebal untuk mengakomodasi speaker internal.
Bezel tipis berarti sebuah kelebihan, mengingat HP EliteOne 800 G3 terlihat cantik dan menyenangkan. Sekali-kali kami membayangkan PC AIO tersebut berdiri berdampingan dengan PC AIO lain dalam mode multi-monitor. Rasanya di situ EliteOne 800 G3 bisa berbaur dengan cantik.
Tetapi rasanya inti yang coba diketengahkan oleh HP EliteOne 800 G3 ada pada soal minimalisme sebuah PC. Bayangkan bila kamu menaruhnya bersamaan dengan keyboard dan mouse bluetooth dengan corak keperakan yang sama seperti bagian monitor utamanya, EliteOne 800 G3 tentu saja menyajikan sebuah pemandangan ruang kerja yang menyenangkan.
Resolusi layar Full HD kami rasa sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan ruang kerja yang kecil, dan ukuran layar sebesar 23.8-inch menjadi kombinasi sempurna yang menyodorkan ketajaman gambar dalam tingkat kepuasan setara.
Performa Keseluruhan
Nilai desainnya oke sebagai sebuah PC AIO yang memperoleh desain ulang. Ditambah dengan penggunaan prosessor Intel Core i5 Kaby Lake, EliteOne 800 G3 terbilang cukup untuk penggunaan harian yang tidak memerlukan sumber daya terlalu besar.
Kami mengatakan cukup sebab RAM sebesar 4GB, Intel HD Graphics 630, serta HDD berkapasitas 1TB sudah mumpuni sebagai standar. Artinya, meski PC AIO satu ini tidak bisa digunakan untuk melakukan pekerjaan video editing kelas berat, namun HP EliteOne 800 G3 sudah sangat cukup bagi orang-orang yang mau menggunakannya untuk mengerjakan task-tas ringan.