Mendapati design barebone dan upgrade option yang tergolong tidak menarik, banyak pemirsa yang jadi tidak sabaran dengan hal yang paling membuat Asus X550IU ini berbeda. Yaitu, performa yang ditawarkan squad semi konduktor buatan AMD. Processor AMD APU FX9830 plus GPU chip RX 460 yang di gadang-gadang, tak ada beda dengan versi Desktopnya. Yuk, simak langsung review Asus X550IU part 2 by pemmzchannel berikut.
Rocket Science di Kelas Bantam?
Display : 15.6″ (16:9) LED backlit FHD (1920×1080) 60Hz Glare Panel with 45% NTSC
Processor: AMD® Bristol Ridge FX-9830P
Memory : 8 GB DDR4 2133MHz SDRAM, 1 x SO-DIMM socket for expansion, up to 12 GB
Hard Disk : 1TB 5400RPM SATA HDD
Graphics : AMD Radeon RX 460 , with 4GB, GDDR5 VRAM
Optical Drive : DVD/RW SuperMulti
Sistem Operasi : DOS
Webcam : HD Web Camera
Audio : ASUS SonicMaster Technology
Networking : Wifi 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.0,
Interface:
1 x COMBO audio jack
1 x VGA port
2 x USB 3.0 port(s)
1 x USB 2.0 port(s)
1 x RJ45 LAN Jack for LAN insert
Baterai : 4 Cells 44 Whrs Battery
Dimensi (PTL) : 38.0 x 25.1 x 2.92 ~31.7 cm (WxDxH)
Berat : 2.45 kg with Battery
Garansi : 2 year limited warranty by Asus Indonesia
Kita akan tentukan dulu arah target market yang di incar Asus X550IU ini. Jika melihat harga, pastinya ia memang masuk dalam level harga yang di idamkan seorang mobile gamers khususnya di Indonesia. Saat video ini rilis, ia di banderol 9,3 juta rupiah di pemmz.com. Dengan kampanye yang cukup masive di sebar di social media tentang performa AMD Radeon RX 460 yang di anggap selevel dengan Nvidia Geforce GTX 960M, tentunya harga 9 jutaan tadi termasuk rocket science di pasar laptop gaming.
Baca juga : Review Asus X550IU-BX001D Part 1 – Desain, Spesifikasi, Display Panel dan Upgrade Option
Positioning CPU dan GPU Asus X550IU
AMD FX-9830 35 Watt – Ancaman Bagi i7 Notebook?
Mari kita lihat spesifikasi dari AMD APU FX-9830 sebagai CPU dari unit review Asus X550IU ini. Dengan konfigurasi 12 Compute core (4 CPU core + 8 GPU Core), yang artinya CPU sendiri merupakan 4 core, yang agak sulit mencari pembanding yang paling tepat dari kubu si biru. Tapi karena ia masuk kategori flagship, kayaknya ia mengincar posisi core i7 HQ series. Apakah benar ia menawarkan performa Quad core i7 notebook versi standar voltage atau sebatas i7 Low voltage?
Dari tabel uji benchmark di atas, ternyata performa CPU AMD FX-9830 masih dibawah core i7 versi ULV. Bahkan di bandingkan Intel core i5 6200U, ia masih tertinggal paling sedikitnya 7%. Baiklah, di sisi performance per watt yang menurut AMD mendapat peningkatan signifikan, kenyataannya belum bisa kita buktikan. FYI, ini sudah menggunakan driver terbaru, juga aplikasi benchmark yang digunakan merupakan versi terupdate.
AMD Radeon RX 460 4GB GDDR5 – Monster Yang “Rendah Hati”
Sebab chip AMD Radeon RX 460 ini masuk kategori “warga”baru, tentu saja ada beberapa testbad pengujian yang tidak bisa di bilang 100% valid. Tapi untuk kepentingan pengumpulan database, benchmark standar tersebut harus tetap kita jalankan.
Di mulai dari 3D mark series. Di versi 08 atau Vantage, GPU positioning AMD Radeon RX 460 belum bisa melangkahi GTX 950M, ini mostly karena RX 460 sudah tidak terlalu dioptimalkan untuk instruksi berbasis direct x10. Begitu menggunakan instruksi berbasis DX11 di 3D Mark 11, skornya langsung melesat jauh meninggalkan Geforce GTX 950M, bahkan Geforce GTX 960M. Hal yang sama berlaku juga saat pengujian 3D Mark Fire Strike. AMD Radeon RX 460 menunjukan keperkasaannya yang digadang-gadang memiliki performa Desktop. Terakhir, di uji in-game Resident Eveil 6 benchmark, Radeon RX 460 lagi-lagi menaklukan Geforce GTX 960M walau gap-nya tipis saja. Pengaruh performa CPU yang tidak mampu menghadle instruksi physX di beberapa scene yang menampilkan banyak tekstur, sempat menjatuhkan FPS cukup signifikan.
Terkait kemampuan CPU tadi memproses tekstur, kembali terbukti di pengujian Unigine Heaven yang kaya akan tekstur. Di test ini, RX 460 harus mengakui bahwa ia kurang mendapat “support” dari sang CPU. Pun begitu, ia masih jauh lebih baik di banding kombinasi i7 HQ + Geforce GTX 950M.
Temperatur
Setelah kita kulik bagian performa CPU dan GPU, wajib juga hukumnya kita lihat seberapa bebas kombinasi APU FX 35 watt dan RX 460 ini berlari di barebone setebal kurang lebih 30mm. Testing alamiah tanpa melakukan persiapan dan seting apapun sebagai gambaran seorang pengguna yang tahunya tinggal pakai, di dapatkan kesimpulan bahwa laptop ini, walau agak terengah-engah, mampu memadamkan gejolak emosi FX-9830 dan RX 460. Hal ini terbukti dengan masih bisa di ajak bermain hingga 1 jam tanpa indikasi bottleneck.
Namun, ini tidak lepas dari batas TDP yang berlaku. Untuk RX 460 pada unit review Asus X550IU ini, di batasi hanya maksimal 75 watt. Lebih dari itu, GPU clock akan di turunkan dari 1180MHz ke 840MHz. Karena tiap-tiap game berbeda orientasi penyiksaan-nya, kesimpulan ini mungkin berbeda untuk tiap-tiap jenis game. Apalagi penggunaan gaming yang orientasi ke arah menyiksa CPU seperti GTA V.
Baca juga : Apakah Perangkat terlalu Panas? Suhu yang Ideal untuk Sebuah PC atau Laptop
Saat idle, terdeteksi suhu di die CPU AMD APU FX-9830 berada di kisaran 40°C dan Radeon RX 460 berada di kisaran 53°C. Saat mulai di beri tekanan, suhu FX-9830 cepat sekali akselerasinya. Dalam waktu singkat, sudah menyentuh angka 91°C. Sedangkan sang RX-460 masih santai cengengesan di angka 71°C. Setelah di selidiki, dari rekaman Bandi cam, load pada CPU selalu tinggi. Sekalipun intensitas siksaan yang ia terima terlihat masih biasa saja. Bisa di artikan, AMD masih perlu membuat banyak jenis instruksi pada aplikasi dan game lebih mengenali sang processor. Dengan begitu, processor lebih tepat mengkalkulasi setiap set intruksi. Hingga mampu memilah, mana instruksi yang ringan, mana yang berat.
Power Comsumption
Sedikit saja kita bahas tentang konsumsi daya dari konfigurasi AMD APU dan Radeon RX ini. Saat idle di mode power management high-performance, ia mengkonsumsi sekitar 40 watt. Angka yang cukup tinggi untuk sebuah konfigurasi komponen notebook. Sedangkan saat pengujian Unigine Heaven benchmark, angka tertinggi ada di 96 watt. Radeon RX 460 yang digunakan memang sekelas desktop. Tapi yang anda perlu ingat, pada unit review Asus X550IU, AMD menon-aktifkan hybrid crossfire hingga tidak akan anda temukan kinerja dual-graphic yang bisa berjalan otomatis khas AMD di X550IU ini. Untuk anda yang berencana mobile, sebaiknya lakukan manual config dengan menjadikan Onboard R7 graphic pada FX-9830 sebagai global executor, untuk menghemat daya yang tersimpan dalam battery-nya yang imut.
Conclusion
Kemampuan AMD Radeon RX 460 dalam unit review Asus X550IU memang patut di acungi jempol. Dengan konfigurasi single channel saja, performanya membuat GTX 960M yang biasa terdapat pada laptop 15 juta, bertekuk lutut. Gimana jika kita tambah jadi dual channel? Jenis game apapun yang anda mainkan, bisa di pastikan akan berjalan smooth pada platform ini.
Yah, kalau durasi bermain sedikit pendek, pemmzchannel anggap wajar untuk sebuah laptop dengan komponen mid-end yang hanya dibekali single fan. Solusi terbaik, ya siapin satu cooling pad untuk membantu memperbanyak udara segar masuk ke dalam, dan mendorong udara panas keluar. Dan pastikan kamu rajin lakukan maintenence terutama mengganti thermal paste secara periodik.
Jadi, jika anda bertanya mana lebih baik antara Asus X550IU dengan beberapa produk berharga selevel, jawabannya Asus X550IU punya GPU yang jauh lebih beringas dari laptop di range harga 9 jutaan. Tapi kembali kepada jenis game atau aplikasi yang anda gunakan, CPU intensive, atau GPU intensive. Jika anda lebih banyak memerlukan kemampuan GPU, gak usah nengokkanan kiri lagi, langsung order di pemmz ni Asus X550IU. Di tunggu ya.. 😉