Kredit gambar: Tangenghui.com
Menggunakan sebuah mouse, baik itu untuk komputer maupun laptop, rasanya sama seperti ketika kamu menggunakan sebuah earphone kecil untuk iPod. Bila berhasil memilih satu earphone dengan suara jernih, maka kamu akan memperoleh kenikmatan suara lebih. Kebanyakan pengguna laptop/komputer cenderung mengabaikan pemilihan perangkat mouse. Beli mouse seadanya, kalau rusak bisa diganti lagi. Kira-kira begitu karakteristik kebanyakan orang yang berniat membeli mouse baru.
Apa kamu juga tipe orang sepert itu? Kalau ya, akan lebih bijak bagimu untuk melakukan sedikit riset sebelum membeli sebuah mouse. Terkadang benda kecil seperti mouse bisa jadi sangat penting, terutama bagi pengguna laptop yang tidak terbiasa dengan touchpad; atau bagi pengguna desktop PC yang membutuhkan mouse dengan tingkat ergonomis tinggi untuk membantu mereka melakukan banyak hal.
Jadi, inilah beberapa hal yang harus kamu perhatikan ketika ingin membeli mouse yang terhidang di depan etalase toko aksesoris komputer.
- Mouse optis atau laser?
Cara kerja mouse sebetulnya sederhana: benda ini beroperasi dengan melacak “dots per inch” (atau dpi). Sebuah mouse optis bisa melacak sebanyak 400 sampai 800 dpi, sementara sebuah mouse laser bisa melacak sampai lebih dari 2000 dpi. Semakin besar angka dpi mouse, semakin sensitif ia. Tetapi jangan sampai nomor dpi yang lebih besar membodohimu.
Pengguna mouse biasa-biasa saja tidak membutuhkan mouse dengan dpi yang lebih besar (yang berarti kemampuan lacak yang lebih bagus). Jadi pengguna macam itu agaknya cukup dengan pilihan mouse optis standar. Namun tidak halnya untuk beberapa tipe pengguna seperti gamers maupun desainer grafis, yang biasanya membutuhkan mouse dengan tingkat sensitivitas lebih baik.
2. Ergonomis
Mudah digunakan merupakan sebuah aspek krusial yang perlu dipertimbangkan ketika memilih mouse. Selain itu ada juga kenyamanan. Karena itulah kita bicara tingkat ergonomis di sini, yang penting untuk mencegah cedera di bagian telapak tangan karena pengguna mouse yang berlebihan.
Sayang, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah sebuah mouse nyaman atau tidak adalah menggunakannya selama beberapa lama. Tentu saja kita tidak bisa begitu saja membuka kotak mouse baru kemudian mencobanya untuk sebulan-dua-bulan.
4. Tombol tambahan di sisi mouse
Semua pengguna mouse tampaknya sudah tahu kegunaan tombol klik kanan dan kiri di atas mouse, serta roda kecil di bagian tengah. Namun ada juga jenis mouse yang hadir dengan tombol tambahan yang biasanya terletak di sisi perangkat.
Tombol itulah yang bisa diprogram untuk fungsi spesifik. Kamu bisa mengaturnya sebagai tombol “back” untuk peramban yang digunakan. Jadi bila kamu membutuhkan fitur semacam itu, pilihlah mouse dengan tombol tambahan di bagian sisinya.
5. Ukuran: kecil atau besar?
Tidak ada yang namanya ukuran universal untuk mouse, sebab kebanyakan vendor memberikan dua pilihan: travel atau full. Tipe mouse travel akan lebih nyaman untuk orang dengan telapak tangan kecil; sebaliknya, mouse full akan lebih nyaman untuk orang dengan telapak tangan besar. Semuanya tergantung selera dan ukuran tangan.
6. Tampilan: menarik atau tidak?
Beberapa tipe mouse memang didesain semenarik mungkin, dengan fungsionalitas yang sebetulnya hampir sama. Kecuali kamu adalah seorang desainer grafis, atau gamers kasual yang mungkin menuntut mouse dengan tampilan yang menarik, sebuah mouse dengan desain standar sudah lebih dari cukup. Tetapi kembali lagi ke soal ergonomis, nyamankah mouse yang sedang atau akan kamu gunakan? Jika tidak, maka soal tampilan bisa disingkirkan jauh-jauh dari kriteria penilaian.
7. Kabel atau wireless?
Soal ini tidak membutuhkan banyak komentar, sebab pilihan akan selalu tergantung pada selera pribadi. Namun opsi mouse dengan kabel biasanya tidak bakal membuat seorang pengguna khawatir suatu waktu mousenya kehabisan daya baterai. Di sisi lain, mouse wireless (tanpa kabel) biasanya lebih ringkas dan bisa dibawa kemana-mana.