Selasa (12/09), dikabarkan bahwa Xiaomi akan merilis ponsel Android One yang lebih dikenal dengan nama Xiaomi Mi A1. Produk smartphone satu ini akan mampir ke pasar Indonesia mulai 20 September mendatang.
Nama Mi A1 sebetulnya menjadi sebutan lain bagi ponsel tersebut, dimana Xiaomi melabeli produknya tersebut dengan sebutan 5X. Akan tetapi sebutan yang terakhir ini hanya berlaku untuk ponsel A1 yang dijual di daratan Tiongkok.
Karena diperlakukan sebagai produk Android One, sudah pasti bahwa Google terlibat lebih dalam dengan Xiaomi. Perangkat dengan sistem kamera dual ini hadir dengan penyimpanan foto dan video yang tidak terbatas, dan dioptimalisasi dengan cara yang lebih baik, salah satunya dengan kehadiran asisten virtual Google yang berbasis suara. Kendati harga perangkat Mi A1 di Indonesia belum diumumkan secara resmi, namun beberapa sumber menyebut angka tiga jutaan untuk ponsel tersebut.
Bagaimana dengan spesifikasinya? Xiaomi Mi A1 hadir dengan bentang layar 5.5-inch (resolusi 1080 x 1920 pixels dengan kerapatan 403 ppi). Chipsetnya dibuat oleh Qualcomm yang kali ini memakai prosessor Snapdragon 625 untuk perangkat tersebut. RAM sebesar 4GB menemani penyimpanan internal berkapasitas 64GB yang bisa diekspansi menggunakan salah satu dari dua port hybrid SIM card. Yang menarik tentu saja fitur dual kamera di bagian belakang, yang masing-masing memiliki sensor 12MP dengan konfigurasi serupa seperti saudaranya, Xiaomi Mi 6.
Kabarnya Xiaomi juga mulai mempertimbangkan untuk membuka store di Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan smartphone mereka. Sebagaimana dikutip oleh Jakarta Post, Xiaomi berencana membuka antara 12 sampai 15 store sampai tahun berikutnya.
Akan tetapi Xiaomi tidak hanya akan membawa produk smartphone mereka, melainkan produk-produk lain yang berbasis non-smartphone. Hanya saja Xiaomi masih menunggu sertifikat standardisasi dari pemerintah Indonesia supaya produk-produk tersebut bisa masuk ke negara ini.
Android One
Apa sebetulnya yang dimaksud dengan platform Android One? Platform ini sepenuhnya milik Google dan distandardisasi oleh Google. Nama Android One mengacu pada lini perangkat elektronik berbiaya rendah yang menjalankan sistem operasi Android. Standar software dan hardwarenya dibuat sendiri oleh Google dan mulanya ditujukan untuk konsumen smartphone di sejumlah negara berkembang. Singkat kata, perangkat Android One mulanya dijual dengan harga murah namun dengan standar yang tetap mengacu kepada guideline dari Google.
Pada perjalannya Google merancang Android One sebagai ponsel yang hanya tersedia dalam jumlah terbatas, dan ini terjadi juga di beberapa negara berkembang. Dan ya, Google menggandeng partner untuk mengembangkan Android One mereka, dimana Google mengatur soal pengembangan, desain, pemasaran, dan dukungan untuk perangkat, sementara produsen ponsel yang diajak berkonsentrasi total pada produksi perangkat.
Ciri lain perangkat Android One terlihat pada software OS, yang dijalankan berdasarkan stock Android. Dengan demikian, pengguna tidak bisa melakukan kustomisasi untuk UInya. Google kemudian hanya tinggal menyediakan dukungan pembaharuan sistem dan keamanan, yang dilakukan untuk menghindari masalah yang mungkin muncul di kemudian hari.
Skema seperti itulah yang terlihat juga di ponsel Xiaomi Mi A1. Google memberikan opsi software terbaik milik mereka, dengan hanya menyisakan bagian kecil untuk Xiaomi, yakni software kamera. Ya, Xiaomi masih diberi keleluasaan untuk bermain dengan software kamera mereka. Di beberapa perangkat seperti Mi 4c, Mi 4i, Mi 5, dan Mi 6, Xiaomi relatif berhasil memberikan sentuhan terbaik untuk mengembangkan kemampuan kamera ponsel. Apakah hal sama juga terjadi pada Mi A1? Kita tunggu saja.