Windows bisa dibilang sebuah sistem operasi paling populer untuk PC. Meski demikian, kasusnya bakal berbeda bila kita berbicara tentang smartphone. Android merupakan sistem operasi mobile paling populer. Menurut statistik yang dirilis tahun 2016, 352 juta smartphone yang beredar di seluruh negara menjalankan sistem operasi berbasis Android.
Mungkin kamu memiliki laptop atau PC berbasis Windows, dan di saat bersamaan kamu juga memiliki smartphone berbasis Android. Dan pastinya seorang pemilik smartphone sudah terbiasa berbagi data di antara smartphone dan PC/laptop mereka, dengan bantuan USB atau Bluetooth untuk mentransfer data di dua perangkat berbeda.
Nah, pertanyaannya sekarang: bisakah kita berbagi software atau aplikasi tertentu di antara laptop/pc dan smartphone? Singkat cerita, bisakah kita menggunakan aplikasi Android di PC/laptop yang kita miliki? Kabar baiknya: kita bisa melakukan kedua hal tersebut.
Menjalankan Aplikasi Android di PC/Laptop Windows
Beberapa jenis aplikasi Android emulator bisa digunakan untuk menjalankan aplikasi berbasis Android di PC atau laptop berbasis Windows. Beberapa aplikasi sangat intuitif dan mudah dioperasikan, sementara beberapa yang lain tidak.
Bagi beberapa orang, ide tentang penggunaan emulator mungkin tidak terlalu menarik, meski patut dicoba, terutama bila alasannya berkaitan dengan keinginan memainkan game Android favorit di PC. Berikut daftar aplikasi emulator yang bisa dipertimbangkan untuk dipakai:
- BlueStacks
Aplikasi BlueStacks App Player merupakan jenis software yang bebas digunakan, alias gratis. Program ini membantumu untuk menjalankan berbagai macam aplikasi berbasis Android di PC atau laptop berbasis Windows. Hanya saja kekurangannya ada pada fakta bahwa BlueStacks bukan sepenuhnya sebuah emulator Android. Artinya kamu tidak akan memperoleh pengalaman Android secara penuh.
Sebuah akun Google diperlukan guna mengoperasikan BlueStacks. Bila kamu memainkan game Android di PC, maka layar Windows akan disesuaikan dengan sugesti spesifikasi yang berlaku pada gamenya. Aplikasi Google Play juga terintegrasi dengan BlueStacks, jadi pengguna bisa melakukan instalasi dan mencari aplikasi dengan cara sama seperti ketika menggunakan tablet atau smartphone berbasis Android.
Hanya saja masalah mungkin muncul, sebab BlueStacks bukanlah emulator Android, karenanya pengalaman penggunaannya akan berbeda. Bila pengguna menggunakan aplikasi yang memang disetting untuk kebutuhan layar dengan resolusi kecil misalnya, maka aplikasi tersebut akan terlihat pixelated bila digunakan di layar komputer. Kemudian bila kebetulan layar PC/laptop bukanlah tipe touchscreen, maka melakukan zooming apps akan memunculkan beberapa masalah. BlueStacks sebetulnya mengatasi masalah ini dengan memberikan solusi lewat tombol Ctrl + dan Ctrl –, namun solusi ini kurang berjalan dengan baik di banyak kasus.
- YouWave
Aplikasi ini disebut-sebut sebagai sebuah solusi ciamik untuk mereka yang menginginkan pengalaman penuh dari sebuah emulator Android yang digunakan di PC. YouWave pada dasarnya menggunakan VM VirtualBox milik Oracle, sebagai otak utama emulatornya. Namun ironisnya, bila pengguna sudah memilik VirtualBox di dalam PC/Laptop mereka, maka program tersebut harus disingkirkan terlebih dulu sebelum menginstall YouWave.
Ada dua edisi YouWave yang tersedia, yakni Free Edition dan Premium Edition yang mesti ditebus dengan uang sebesar $29.9.
- KoPlayer
Masih ada satu rekomendasi emulator Android yang tersedia di luar sana, yakni KoPlayer. Namun aplikasi satu ini ditujukan spesifik untuk pengguna yang ingin memainkan game Android di PC/laptop berbasis Windows. Namun kamu membutuhkan sebuah kartu grafis yang mendukung OpenGL 2.0 supaya bisa menjalankan emulator ini dengan sempurna.
Comments 1