Kamu sekarang mungkin sedang panik karena PC di atas meja tidak mau booting dengan baik. Jangan khawatir, kami punya panduan untuk menyelesaikan masalah semacam itu.
- Ketika PC tidak mau booting: Periksa Power Supply
Power supply (PSU) bisa menjadi bagian hardware yang problematis. Beberapa orang perlu meluangkan waktu mereka untuk memasang dan memeriksa power supply. Yang perlu diperiksa pertama kali adalah sekering pada power supply. Ada sebuah sekering yang terpasang di dalam perangkat power supply. Lepaskan unit PSU dari tempatnya dan kemudian lepaskan case metal untuk memeriksa kondisi sekering power supply.
Salah satu masalah paling umum dari power supply pada PC adalah kematian pada PSU itu sendiri. Jadi sebetulnya sangat jarang PSU menjadi sumber masalah booting. Kamu bisa memeriksa apakah PSU bekerja dengan cara memeriksa LED motherboard. Bila LED hidup, maka berarti ada daya yang masuk ke dalamnya.
2. Periksa layar
Tidak banyak hal yang bisa dilakukan oleh seseorang yang ingin memperbaiki monitor yang rusak. Namun bila kamu curiga ada masalah dengan monitor, maka coba tukarkan kabel monitor dengan kabel lain yang masih bagus. Ini dilakukan untuk memeriksa kemungkinan PC kamu tidak mau boot karena masalah pada kabel layar.
3. Singkirkan USB Flash drive atau kartu memori
Bila layar dan power supply tidak bermasalah, maka bisa jadi sumber masalahnya ada pada USB flash drive atau memory card yang masih tertinggal di port USB atau card reader. Singkirkan keduanya bila memang itu masalahnya.
Biasanya BIOS diset untuk menyingkirkan removable storage drives (termasuk memory card) sebelum booting ke dalam Windows. Akan tetapi masalahnya bisa saja terletak pada keping Blu-ray atau DVD yang masih tertinggal di dalam disc tray. Kamu perlu memeriksa optical drive juga.
4. Boot ke dalam safe mode
Masuklah ke safe mode (dengan asumsi kamu bisa melakukannya), dan kamu mungkin bisa mengembalikan semua perubahan yang menyebabkan PC berhenti booting. Uninstall semua jenis program yang baru saja diinstal, dan juga driver yang baru saja diperbarui. Atau buat sebuah akun pengguna baru bila akun sebelumnya korup.
Lebih jauh lagi, kamu mungkin memerlukan sebuah CD Windows untuk melakukan perbaikan pada PC.
5. Gunakan rescue disc
Bila kamu menemukan pesan tanda error, atau terjadi windows freezes sebelum masuk ke layar login, maka coba gunakan sebuah rescue disc. Rescue disc image bisa diunduh dengan mudah dan kamu bisa memindahkannya ke CD atau DVD, atau mengekstraknya ke dalam USB flash drive.
Gunakan rescue disc untuk mencoba memperbaiki masalah pada Windows. Dan bila virus penyebabnya, maka gunakan rescue disc yang disediakan provider anti-virus tertentu, yang biasanya menyediakan tool untuk scanning dan menyingkirkan virus/malware.
6. Hardware yang tidak kompatibel
Ini biasanya terjadi bila kamu baru saja memasang sebuah memory card baru atau hardware lainnya. Lepaskan hardware baru yang kamu pasang, dan coba pasang ulang hardware lama.
Meski terkesan merepotkan, namun tips terbaik adalah menyingkirkan semua hardware yang baru saja terpasang, kecuali beberapa jenis berikut ini, yang diperlukan untuk booting ke dalam BIOS:
- CPU dengan heatsink
- motherboard
- kartu grafis internal (singkirkan kartu grafis tambahan, bila ada)
- satu buah memory (singkirkan kartu memori lain bila ada, dan tinggalkan satu saja memori di slot 0)
- power supply
- monitor
Ada beberapa alasan umum mengapa PC kamu tidak bisa booting, apalagi bila kamu baru saja membeli yang baru.
- Power leads tidak terpasang dengan baik di motherboard. Bila motherboard memiliki soket 12v ekstra di dekat CPU, maka pastikan bahwa kamu sudah memilih konektor yang benar dari power supply, selain tentu saja konektor 24-pin ATX.
- Komponen hardware tidak terinstall dengan baik. Periksa memori, kartu grafis, dan CPU. Kemudian pasang kembali. Sebelumnya kamu perlu memeriksa apakah ada pin yang bengkok pada CPU atau soket CPU.
- Kabel power terkoneksi ke pin yang salah di atas motherboard.
- Kabel power tidak terpasang pada kartu grafis. Pastikan bahwa kabel power PCI-E terkoneksi dengan benar di kartu grafis kamu.
- Hard drive yang digunakan dikoneksikan ke port SATA yang salah.