Nilai kekuatan sebuah kamera tampaknya menjadi salah satu elemen yang paling ditonjolkan lewat rilisan terbaru Xiaomi, yakni Redmi Pro. Keluarga baru seri Redmi yang diklaim sebagai yang termahal ini baru saja diumumkan pada 27 Juli lalu. Yang menarik adalah Xiaomi memutuskan untuk memakai dual-camera untuk seri Redmi terbarunya itu, sembari menyebutnya sebagai seri Redmi termahal yang pernah diproduksi.
Xiaomi mengumumkan kelahiran keluarga Redmi baru bersamaan dengan perilisan Mi Notebook. Kabar baiknya, Xiaomi membenamkan prosessor deca-core (sepuluh inti) dengan chipset Helio X25, lengkap dengan pengolah grafis Mali-T880 GPU, ke dalam smartphonenya itu. Walau sebagian orang cenderung menyebutnya sebagai smartphone, namun Redmi Pro sebetulnya mengambil bentuk phablet dengan bentang layar FUll-HD 5.5-inch OLED display. Xiaomi dengan senang hati menyebutnya sebagai varian Redmi terkuat yang pernah dibuat.
Namun yang paling menarik adalah kehadiran dual-camera di sisi belakang Redmi Pro, yang masing-masing memiliki resolusi 13MP dan 5MP. Xiaomi berani menjanjikan sesuatu yang berbeda dengan pengaturan dual-camera di Redmi Pro. Perusahaan asal China itu mengklaim bahwa Redmi Pro sanggup memproduksi foto dengan kualitas setara DSLR. Sangat menjanjikan, kendati masih harus ditunggu seperti apa kualitas kamera yang diusung oleh produk smartphone tersebut.
Di atas kertas, segala hal tentang kualitas Redmi Pro tampak menjanjikan. Sensor dual-camera pada smartphone itu berasal dari Sony IMX 258 (13MP) dan Samsung (5MP). Melihat dari sisi ini, wajar bila Xiaomi kemudian mengklaim kamera pada produknya itu sebagai duet yang mampu memproduksi kualitas foto setara DSLR. Sementara itu di bagian depan tidak banyak perubahan drastis yang diambil oleh Xiaomi, sebab di sanalah ditanamkan kamera depan 5MP dengan lensa lebar 85-degree dan bukaan f/2.0.
Dengan kelebihan serta penonjolan pada kualitas kamera, tidak heran bila kemudian muncul dugaan bahwa Redmi Pro bakal memanjakan orang-orang yang tergila-gila dengan fotografi mobile. Dual-camera tampaknya menjadi inovasi terbaru di bidang fotografi mobile, terutama yang mengandalkan produk smartphone. Dengan kehadiran dual-camera, pemrosesan gambar menjadi lebih berkualitas. Hasilnya mungkin tidak seperti yang dipromosikan, alias tidak sehalus dan sebagus kamera DSLR, namun tetap saja apa yang ditonjolkan adalah kepraktisan. Artinya, kini orang bisa memasukkan sebuah smartphone dengan kamera setara kualitas DSLR ke dalam saku mereka.
Dua versi Redmi Pro disiapkan untuk dijual ke pasaran. Satu versi mengusung chipset Helio X20 SoC, penyimpanan 32GB, dan 3GB RAM. Sementara versi satunya mengusung chipset Helio X25, penyimpanan internal sebesar 64/128 GB, dan 4GB RAM. Versi yang disebut pertama tentu saja bakal berharga lebih murah dibandingkan yang pertama, sekitar $225 (atau 3 jutaan bila dihitung kurs dollar hari ini). Sementara versi kedua dibanderol mulai dari $255 (3,3 juta) dan $300 (3,9 juta). Warna ponselnya sendiri disediakan dalam tiga versi, yakni Dark Grey, Silver, dan Gold.
Dengan ukuran sebesar 151.5×76.2×8.15mm, dan berat yang lumayan, sekitar 174 gram, Redmi Pro hadir dengan sensor pengenal sidik jari. Konektivitas USB -C juga tersedia, bersama dengan dukungan untuk dual-SIM dan VoLTE. Bodi Redmi Pro terbuat dari logam, atau yang disebut dalam rilis resmi sebagai brushed aluminium body.
Sebagai smartphone Redmi termahal, tentu saja ada banyak ekspektasi yang disematkan kepadanya. Redmi Pro sudah mengundang decak kagum, bahkan ketika baru pada taraf melihat spesifikasinya saja. Namun sesungguhnya Xiaomi memutuskan untuk meninggalkan tagar “ponsel spesifikasi tinggi dengan harga entry level” ketika mengumumkan perilisan Redmi Pro. Seri Redmi kini tidak identik dengan harga terjangkau.